Sedangkangurindam bersajak a-a yang terdiri dari 10-14 suku kata. Berdasarkan aspek ciri bahasanya, bahasa pada pantun singkat, padat, dan jelas, serta menggunakan bahasa campur. Sementara pada syair menggunakan bahasa kiasan dan bahasanya harus sama. terjawab1.tuliskan aspek kebahasaan yang digunakan untuk menulis gurindam Iklan Jawaban 3.3 /5 2 annisa1836 menggunakan bahasa yang baku,banyak menggunakan majas Sedang mencari solusi jawaban B. Indonesia beserta langkah-langkahnya? Pilih kelas untuk menemukan buku sekolah Kelas 5 Kelas 6 Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 Kelas 10 Kelas 11 Kelas 12 Iklan Tekslaporan percobaan adalah teks yang berisi laporan percobaan atau eksperimen. Dikutip dari buku Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk SMP & MTs Kelas 3 oleh Dawud dkk, percobaan dilakukan dengan memberikan perlakuan terhadap suatu objek. Jauhar1ciri-ciri kebahasaan gurindam, yakni sebagai berikut: 1. Gurindam terdiri atas dua baris/larik dalam satu bait. 2. Rima akhirnya berpola a-a. 3. Sempurna dengan dua baris saja. 4. Baris pertama merupakan sebab (syarat/perbuatan) dan baris kedua merupakan akibat. 5. Gurindam selalu mengandung nasihat. hahahhaha asu aspek weh jjjk Iklan Sebutkanhal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyimpulkan gurindam. Temukan tema,pokok,dan nilai moral pada gurindam 3. Temukan apa yang bisa dijadikan simpulan . 139 Answer. Wijamallogi123 February 2019 | 0 Replies . Tuliskan aspek kebahasaan yang digunakan untuk menulis guridam? Answer. Wijamallogi123 February 2019 | 0 hkZcV. Gurindam – Pengertian, Ciri, Jenis, Nilai, Cara dan Contoh – – Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Gurindam yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, ciri, jenis, nilai, cara dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Gurindam Gurindam merupakan suatu kata yang berasal dari bahasa sansakerta yang merupakan suatu puisi melayu tradisional dan berasal dari tamil yakni negara bharat . Gurindam dapat dianggap sebagai puisi terikat, rima yang burujung sama yakni a-a. Gurindam merupakan jenis puisi lama yang hanya terdiri dari dua baris di dalam satu baitnya . Pada baris yang pertama akan menyetakan tentang perbuatan dan yang ada dibaris ke dua merupakan suatu akibat yang ditimbulkan dari perbuatan tersebut. Maka baris yang ada di dalam gurindam memiliki hubungan sebab dan juga akibat. Pada umumnya gurindam dapat dipakai untuk dapat mengungkapkan suatu kebenaran atau dapat menyampaikan suatu nasihat. Karena adanya suatu pesan yang terkandung di dalamnnya maka di dalam masyarakat melayu gurindam dapat dianggap menjadi sejenis kata mutiara. Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi Penjelasan Syair Beserta Ciri, Jenis Dan Contohnya Berikut ini terdapat beberapa pengertian gurindam menurut para ahli, antara lain 1. Menurut Ismail Hamid 1989 istilah gurindam berasal daripada bahasa Sanskrit. Walaupun berasal daripada bahasa asing, tetapi dalam perkembangan puisi melayu, gurindam yang berkembang dalam tradisi lisam melayu mempunyai bentuknya tersendiri dan berlainan dengan gurindam dalam bahasa Sanskrit. ii. Menurut Raja Ali Haji Adapun gurindam itu, ialah perkataan bersajak akhir pasanganya, tetapi sempurna perkataanya dengan satu pasangannya sahaja, jadilah seperti sajak yang pertama itu syarat dan sajak yang kedua itu jadi seperti jawab” Sutan Takdir Alisjahbana, 1954. 3. Menurut Sutan Takdir Alisjahbana 1954 Menjelaskan nahawa pembentukan gurindam yang biasanya terjad daripada sebuah kalimat majmuk, yang dibahagikan menjadi dua baris yang bersajak. Tiap-tiap baris itu ialah sebuah kalimat, dan perhubungan antara dua buah kalimat itu biasanya ialah perhubungan anak kalaimat dengan induk kalimat. Jumlah suku suku kata tiap-tiap baris itu tidak ditentukan. Demikian juga rimanya tiada tetap. iv. Menurut Za’ba 1962 Gurindam merupakan puisi yang tidak mengandungi sukatan yang tetap. Puisi ini mengandungi fikiran yang bernas dan diubah dlam bahasa yang begitu indah untuk dinyayikan bagi tujuan hiburan. 5. Menurut Harun Mat Piah 1989 Menjelaskan lagi definisi gurindam berdasarkan bentuknya iaitu sejenis puisi Melayu Lama yang tidak tetu bentuknya sama ada terikat ataupun tidak. Bentuk yang terikat terdiri daripada dua baris serangkap, danm mengandungi tiga hingga enam patah perkataan dalam sebaris dengan rimanya a,a. Biasanya beberapa rangkap gurindam diperlukan untuk melengkapkan satu keseluruhan thought. Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi “Rima Dalam Puisi” Pengertian & Jenis – Contoh Ciri-Ciri Gurindam Adapun ciri-ciri gurindam yang diantaranya yaitu Gurindam memiliki dua buah baris pada setiap baitnya. Setiap baris terdapat ten-14 kata. Terdapat hubungan sebab-akibat pada tiap barisnya. Pada setiap baris memilki rima maupun saja A-A, B-B, C-C, D-D dan seterusnya. Isi kesimpulan atau maksud dari gurindam terdapat pada baris kedua. Isi keimpulan atau maksud berbentuk nasehat, filosofi, atau sebagainya. Jenis-Jenis Gurindam Adapun jenis-jenis gurindam yang diantaranya yaitu 1. Gurindam Berkait Gurindam berkait merupakan gurindam yang pada bait pertamanya memiliki hubungan dengan bait selanjutnya dan juga pada bait-bait seterusnya. Contoh Gurindam Berkait Hidup itu saling menghargai Bukan mengharap puji-puji Jika ingin punya teman banyak di kemudian hari Haruslah kita selalu menepati janji Jika tidak suka memberi Maka jangan suka memaki-maki Hidup itu harus saling mengerti Jika tidak ingin menyesal di kemudian hari Hidup memang penuh kejutan Tetapi kegagalan tetaplah menyakitkan Meskipun usaha telah maksimal Bukan berarti kamu sedang sial 2. Gurindam Berangkai Gurindam berangkai gurindam yang memiliki kata yang sama pada setiap baris pertama baitnya. Contoh Gurindam Berangkai Berburuk hati kepada teman Berburuk hati kepada lawan Jika kamu ingin hidup tenang Maka harus menghargai orang Bukalah pintu cinta dihatimu Bukanlah pintu cinta dimatamu Jika cinta itu untuknya Hendaknya kamu membuka mata Ketika bunga enggan merekah Ketika bunga enggan memerah Kabar hati engkau sedang gundah Pasti dia yang engkau pilah Nilai yang Terkandung dalam Gurindam Berikut ini terdapat beberapa nilai yang terkandung dalam gurindam, antara lain Nilai moral kehidupan manusia dengan diri sendiri yang meliputi kearifan, kesederhanaan, kejujuran, keberanian hidup, dan kewaspadaan hidup; Nilai moral kehidupan manusia dengan orang lain yang meliputi kesetiaan pada sesame manusia, kebersamaan hidup, dan penghormatan kepada orang lain; Nilai moral kehidupan manusia dengan tuhan yang meliputi kepercayaan kepada tuhan dan istiqomah. Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi Pengertian Cerita Fantasi Serta Jenis Dan Contohnya Lengkap Cara Memahami Isi Gurindam Agar lebih memahami isi gurindam, Anda dapat melisankannya, seperti halnya berbalas pantun. Dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat, Anda dapat melisankan gurindam itu dengan baik. Untuk melisankan sebuah gurindam dengan baik, ada baiknya kita memperhatikan aspek lafal, intonasi, dan ekspresi. Lafal merupakan cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa dalam mengucapkan bunyi bahasa. Menguasai aspek lafal ini, kita dituntut jelas dan lugas setiap mengucapkan bunyi-bunyi bahasa. Berikutnya, kita pun harus memerhatikan aspek intonasi. Intonasi adalah lagu bicara seseorang dalam melafalkan bunyi bahasa. Memahami aspek intonasi ini bermanfaat untuk penguasaan meninggikan dan merendahkan setiap mengucapkan bunyi bahasa. Sementara itu, aspek ekspresi itu untuk meningkatkan rasa pemahaman kita dalam menyampaikan sebuah gagasan. Penyatuan jiwa antara gagasan sebuah teks dan perasaan yang melisankannya, menjadikan terjadinya kesatupaduan makna yang utuh. Dengan demikian, memahami ketiga aspek tersebut bisa menjadi prasyarat untuk melisankan sebuah gurindam. Ketika Anda melisankan sebuah gurindam dengan memperhatikan ketiga aspek tersebut, Anda atau orang yang mendengarkan pembacaan itu akan mudah menjelaskan diksi, menyimpulkan isi, dan mengetahui kekhasan bentuk gurindam pada masanya. Diksi pemilihan kata suatu karya sastra itu bisa dipahami dalam tiga bentuk pembendaharaan kata; urutan kata word society; daya sugesti kata-kata. Sebagai contoh, lisankanlah gurindam berikut dengan memperhatikan penanda lafal dan intonasinya. Kurang pikir / kurang siasat/ tentu dirimu / kelak tersesat// Cahari olehmu / akan sahabat/ yang boleh / dijadikan obat// Dapatkah Anda menyimpulkan isi gurindam tersebut? Gurindam 1 berisi pesan bahwa jika kita melakukan suatu perbuatan tanpa didasari oleh ilmu, tentu kita akan terjerumus pada kesesatan. Adapun, gurindam 2 berisi pesan bahwa kita harus pandai-pandai mencari teman untuk dijadikan sahabat. Sahabat yang baik adalah yang mampu memberikan ketenangan dan menjadi “obat” manakala kita dalam kesusahan. Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa baris-baris dalam gurindam memiliki hubungan sebab akibat. Dengan demikian, diksi pilihan kata pada baris pertama mempunyai hubungan yang erat dengan diksi baris kedua. Contoh Gurindam Barang siapa tidak sembayang Ibarat rumah tidak bertiang. Dengan bapa jangan durhaka Supaya ayah tidak murka Cahari olehmu akan sahabat Yang boleh dijadikan obat Cahari olehmu akan abdi Yang ada baik sedikit budi Pada zaman dahulu kala Tersebutlah sebuah cerita Sebuah negeri yang aman sentosa Dipimpin sang raja nan bijaksana Negeri bernama Pasir Luhur Tanahnya luas lagi subur Rakyat teratur hidupnya makmur Rukun raharja tiada terukur Raja bernama Darmalaksana Tampan rupawan elok parasnya Adil dan jujur penuh wibawa Gagah perkasa tiada tandingnya Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi 17 Pengertian Puisi Menurut Para Ahli Terlengkap Gurindam 12 Jawi ڬوريندام دوا بلس merupakan puisi, hasil karya Raja Ali Haji seorang sastrawan dan Pahlawan Nasional dari Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau. Pasal one Barang siapa tiada memegang agama, sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama. Barang siapa mengenal yang empat, maka ia itulah orang ma’rifat Barang siapa mengenal Allah, suruh dan tegahnya tiada ia menyalah. Barang siapa mengenal diri, maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari. Barang siapa mengenal dunia, tahulah ia barang yang terpedaya. Barang siapa mengenal akhirat, tahulah ia dunia mudarat. Pasal 2 Ini gurindam pasal yang kedua Barang siapa mengenal yang tersebut, tahulah ia makna takut. Barang siapa meninggalkan sembahyang, seperti rumah tiada bertiang. Barang siapa meninggalkan puasa, tidaklah mendapat dua temasya. Barang siapa meninggalkan zakat, tiadalah hartanya beroleh berkat. Barang siapa meninggalkan haji, tiadalah ia menyempurnakan janji. Pasal 3 Apabila terpelihara mata, sedikitlah cita-cita. Apabila terpelihara kuping, khabar yang jahat tiadalah damping. Apabila terpelihara lidah, nescaya dapat daripadanya faedah. Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan, daripada segala berat dan ringan. Apabila perut terlalu penuh, keluarlah fi’il yang tiada senonoh. Anggota tengah hendaklah ingat, di situlah banyak orang yang hilang semangat Hendaklah peliharakan kaki, daripada berjalan yang membawa rugi. Pasal 4 Hati kerajaan di dalam tubuh, jikalau zalim segala anggota pun roboh. Apabila dengki sudah bertanah, datanglah daripadanya beberapa anak panah. Mengumpat dan memuji hendaklah pikir, di situlah banyak orang yang tergelincir. Pekerjaan marah jangan dibela, nanti hilang akal di kepala. Jika sedikitpun berbuat bohong, boleh diumpamakan mulutnya itu pekong. Tanda orang yang amat celaka, aib dirinya tiada ia sangka. Bakhil jangan diberi singgah, itupun perampok yang amat gagah. Barang siapa yang sudah besar, janganlah kelakuannya membuat kasar. Barang siapa perkataan kotor, mulutnya itu umpama ketur. Di mana tahu salah diri, jika tidak orang lain yang berperi. Pasal 5 Jika hendak mengenal orang berbangsa, lihat kepada budi dan bahasa, Jika hendak mengenal orang yang berbahagia, sangat memeliharakan yang sia-sia. Jika hendak mengenal orang mulia, lihatlah kepada kelakuan dia. Jika hendak mengenal orang yang berilmu, bertanya dan belajar tiadalah jemu. Jika hendak mengenal orang yang berakal, di dalam dunia mengambil bekal. Jika hendak mengenal orang yang baik perangai, lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai. Pasal half dozen Cahari olehmu akan sahabat, yang boleh dijadikan obat. Cahari olehmu akan guru, yang boleh tahukan tiap seteru. Cahari olehmu akan isteri, yang boleh menyerahkan diri. Cahari olehmu akan kawan, pilih segala orang yang setiawan. Cahari olehmu akan abdi, yang ada baik sedikit budi, Pasal 7 Apabila banyak berkata-kata, di situlah jalan masuk dusta. Apabila banyak berlebih-lebihan suka, itulah tanda hampir duka. Apabila kita kurang siasat, itulah tanda pekerjaan hendak sesat. Apabila anak tidak dilatih, jika besar bapanya letih. Apabila banyak mencela orang, itulah tanda dirinya kurang. Apabila orang yang banyak tidur, sia-sia sahajalah umur. Apabila mendengar akan khabar, menerimanya itu hendaklah sabar. Apabila menengar akan aduan, membicarakannya itu hendaklah cemburuan. Apabila perkataan yang lemah-lembut, lekaslah segala orang mengikut. Apabila perkataan yang amat kasar, lekaslah orang sekalian gusar. Apabila pekerjaan yang amat benar, tidak boleh orang berbuat onar. Pasal 8 Barang siapa khianat akan dirinya, apalagi kepada lainnya. Kepada dirinya ia aniaya, orang itu jangan engkau percaya. Lidah yang suka membenarkan dirinya, daripada yang lain dapat kesalahannya. Daripada memuji diri hendaklah sabar, biar pada orang datangnya khabar. Orang yang suka menampakkan jasa, setengah daripada syirik mengaku kuasa. Kejahatan diri sembunyikan, kebaikan diri diamkan. Keaiban orang jangan dibuka, keaiban diri hendaklah sangka. Pasal 9 Tahu pekerjaan tak baik, tetapi dikerjakan, bukannya manusia yaituiah syaitan. Kejahatan seorang perempuan tua, itulah iblis punya penggawa. Kepada segaia hamba-hamba raja, di situlah syaitan tempatnya manja. Kebanyakan orang yang muda-muda, di situlah syaitan tempat berkuda. Perkumpulan laki-laki dengan perempuan, di situlah syaitan punya jamuan. Adapun orang tua yang hemat, syaitan tak suka membuat sahabat Jika orang muda kuat berguru, dengan syaitan jadi berseteru. Pasal x Dengan bapak jangan durhaka supaya Allah tidak murka. Dengan ibu hendaklah hormat supaya badan dapat selamat. Dengan anak janganlah lalai supaya dapat naik ke tengah balai. Dengan istri dan gundik janganlah alpa supaya kemaluan jangan menerpa. Dengan kawan hendaklah adil supaya tangannya jadi kapil. Pasal xi Hendaklah berjasa, kepada yang sebangsa. Hendaklah jadi kepala, buang perangai yang cela. Hendaklah memegang amanat, buanglah khianat. Hendak marah, dahulukan hujjah. Hendak dimalui, jangan memalui. Hendak ramai, murahkan perangai. Pasal 12 Raja mufakat dengan menteri, seperti kebun berpagarkan duri. Betul hati kepada raja, tanda jadi sebarang kerja. Hukum adil atas rakyat, tanda raja beroleh inayat. Kasihkan orang yang berilmu, tanda rahmat atas dirimu. Hormat akan orang yang pandai, tanda mengenal kasa dan cindai. Ingatkan dirinya mati, itulah asal berbuat bakti. Akhirat itu terlalu nyata, kepada hati yang tidak buta. Demikianlah pembahasan mengenai Gurindam – Pengertian, Ciri, Jenis, Nilai, Cara dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan Jakarta - Indonesia memiliki banyak jenis karya sastra. Salah satu contohnya adalah gurindam. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI gurindam adalah sajak yang terdiri dari dua baris yang berisi petuah atau gurindam juga merupakan puisi lama yang terdiri dari dua bait. Dalam tiap baitnya terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama dan menjadi satu kesatuan yang baris pertama berisikan masalah sedangkan baris kedua berisi jawaban atau akibat dari masalah tersebut. Berdasarkan sejarahnya gurindam pertama kali dibawa oleh orang Hindu atau pengaruh dari sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa India yaitu kirindam yang berarti dalam dunia sastra, penulis gurindam yang sangat dikenal adalah Raja Ali Haji dengan karyanya yang berjudul Gurindam Dua Raja Ali Haji, gurindam biasanya terdiri dari sebuah kalimat majemuk dan dibagi menjadi dua baris bersajak. Tiap baris tersebut saling terhubung satu sama lain dan memiliki jumlah suku dan irama yang tidak Gurindam1. Memiliki dua baris tiap Tiap baris terdiri dari 10-14 Setiap baris saling terkait satu sama lain dan memiliki hubungan sebab Bersajak atau rima A-A, B-B, C-C, dan Isi gurindam berada pada baris Pada isi gurindam biasanya berisikan kata-kata mutiara, filosofi hidup, dan Gurindam1. Gurindam BerangkaiGurindam berangkai mempunyai kata yang sama di tiap baris pertama baitnya. Ciri khas gurindam ini adalah tutur yang sama pada baris pertama di setiap Gurindam BerkaitGurindam berkait adalah gurindam yang berkaitan dengan bait GurindamGurindam juga dapat dikenalkan kepada anak-anak sebagai media untuk mengajarkan hal-hal baik. Namun orang tua juga jangan lupa menjelaskan makna yang ada di dalam Gurindam contoh gurindam dapat dilihat di SINI ya! Simak Video "Novelis Abdulrazak Gurnah Raih Nobel Sastra 2021" [GambasVideo 20detik] atj/lus BerandaTentukanaspek kebahasaan gurindam di atas!PertanyaanPerhatian gurindam di bawah ini! Jagalah hati jagalah lisan Agar kau tidak hidup dalam penyesalan Tentukan aspek kebahasaan gurindam di atas! ... ... Jawabanaspek kebahasaan gurindam di atas terdiri dari kalimat perintah dan kebahasaan gurindam di atas terdiri dari kalimat perintah dan konjungsi. PembahasanGurindam ialah syair yang bentuknya terdiri daridua baris setiap baitnya dengan rima yang senada. Gurindam di atas memiliki aspek kebahasaan Kalimat perintah ialah kalimat yang mengandung makna memerintah atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai apa yang diinginkan oleh penutur atau penulisnya. Partikel lah digunakan sebagai kalimat perintah. Contoh Jaga lah hati jaga lah lisan Konjungsi dalam puisi rakyat ialah konjungsi subordinotif. Konjungsi subordinatif yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak sama derajatnya. konjungsi subordinotif seperti kalau, jika, agar dan karena. Contoh Jagalah hati jagalah lisan Agar kau tidak hidup dalam penyesalan. Jadi aspek kebahasaan gurindam di atas terdiri dari kalimat perintah dan ialah syair yang bentuknya terdiri dari dua baris setiap baitnya dengan rima yang senada. Gurindam di atas memiliki aspek kebahasaan Kalimat perintah ialah kalimat yang mengandung makna memerintah atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai apa yang diinginkan oleh penutur atau penulisnya. Partikel lah digunakan sebagai kalimat perintah. Contoh Jagalah hati jagalah lisan Konjungsi dalam puisi rakyat ialah konjungsi subordinotif. Konjungsi subordinatif yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak sama derajatnya. konjungsi subordinotif seperti kalau, jika, agar dan karena. Contoh Jagalah hati jagalah lisan Agar kau tidak hidup dalam penyesalan. Jadi aspek kebahasaan gurindam di atas terdiri dari kalimat perintah dan konjungsi. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!174Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia Berikut ini aspek-aspek kebahasaan pada puisi rakyat, diantaranya Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi atau bermaksud memberi perintah atau suruhan. Kalimat syarat adalah kalimat yang didalamnya terdapat satu kalimat tunggal dan mengandung suatu ketentuan atau persyaratan yang harus dipenuhi untuk berlangsungnya perbuatan atau terjadinya suatu hal. Kalimat majemuk hubungan syarat adalah kalimat majemuk yang di dalamnya terdapat dua kalimat tunggal yang kemudian menjadi satu sebab karena dihubungkan oleh kata hubung yang mengandung syarat seperti apabila, kalau saja, seandainya, asalkan, jika dan lain sebagainya. Dalam kalimat ini, kondisi yang dimaksudkan akan terjadi apabila syaratnya terpenuhi. Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau predikat. Kalimat majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat dasar atau lebih. Berdasarkan aspek kebahasaan di atas, kalimat yang digunakan pada gurindam tersebut adalah kalimat majemuk hubungan syarat karena kalimat gurindam di atas terdiri dari dua kalimat tunggal dan mengandung kata hubung syarat yaitu kata "jika" pada larik pertamanya. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C. Rekomendasi jawaban terbaik dari pertanyaan Anda yang diulas oleh di bawah iniJawaban dimengerti banyak kata kata yang singkatsemoga bermanfaat 🙂IowaJournalist Indonesia PastiBisa PintarBelajar DuniaBelajar Pendidikan Sekolah AyoBelajar TanyaJawab AyoMembaca AyoPintar KitaBisa DuniaPendidikan IndonesiaMajuSekian informasi yang dapat rangkumkan berkenaan tanya-jawab yang telah kalian ajukan dan cari. Jika kalian membutuhkan informasi lainnya, silahkan pilih kategori rangkuman di atas mampu bermanfaat untuk teman-teman semua dalam mencari jawaban.

tuliskan aspek kebahasaan yang digunakan untuk menulis gurindam