PondokPesantren ( ponpes) Al Hamidiyah di Jalan Raya Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat terpilih menjadi Pesantren Percontohan Protokol Covid-19. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI bersama kementerian Agama menggelar acara kampanye 3 M (cuci tangan, jaga jarak dan pakai masker). SejarahProfil Yayasan Gambaran Umum Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al- Haniifiyyah. Akta Notaris : Ny. H. Ayu Hartono, S.H No. Tanggal Akta Notaris : No. 09 Tgl. 31 Desember 1986 Nomor Statistik Pesantren : 500332750039 Bidang Sosial : Panti Asuhan Al-Haniifiyyah Bidang Pendidikan :Pondok Pesantren, Mad. Tsanawiyah - Mad.Aliyah PembangunanInfrastruktur Tahun 2013. Pada 11 Juli 2013, Al-Khoirot berhasil membeli tanah seluas 10.280 meter persegi atau 1 hektar lebih. Tanah yang berlokasi tepat di utara pondok putri ini dibeli dari pemilik sebelumnya, H. Abdul Majid, dengah harga 2 milyar. PondokPesantren Tahfidz Putri TA'ZHIMUSSUNNAH merupakan salah satu pondok pesantren yang ada di Kota Pekanbaru. Adapun belajar mengajar di ponpes ini menggunakan kurikulum yang berlaku di tambah dengan ilmu agama. Ada juga kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler sekolah untuk santri seperti karate, basket, futsal, grup belajar dan lainnya. PusatPendidikan Islam Terpadu Imam Syafi'i, Banten. Pondok Pesantren Singa Putih Munfaridin, Pasuruan, Jawa Timur. Bina Bangsa School, Malang, Jawa Timur. Yayasan Al-Muhaimin, Banten. Pesantren Modern Al Amanah Junwangi, Sidoarjo, Jawa Timur. Yayasan Pendidikan Haji Muhaimin An Nawawi, Banten. L2PxU7a. loading...Yayasan Islam Al-Hamidiyah YIA Depok, Jawa Barat menggelar Best Praktice Sharing bagi para pembina santri putra dan putri Pondok Pesantren Al-Hamidiyah. FOTO/IST JAKARTA - Yayasan Islam Al-Hamidiyah YIA Depok, Jawa Barat menggelar Best Praktice Sharing bagi para pembina santri putra dan putri Pondok Pesantren Al-Hamidiyah. Melalui kegiatan dengan tema Berbagai Tantangan Menghadapi Santri ini, para pembina diharapkan lebih aktif memberikan nilai positif dengan akhlak mulia kepada Practice Sharing yang dipandu oleh Ustazah Qolbi ini menghadirkan narasumber Psikolog Klinis YIA Annie Lutfia. Selain para pembina santri, juga ikut dalam acara itu, Guru Bimbingan dan Konseling BK Madrasah Aliyah. Dalam paparannya, Annie menyatakan, santri saat ini adalah generasi Z yang lahir antara 1996 sampai 2010, dan berusia 12 sampai 26 tahun. Mereka memiliki potensi positif antara lain melek digital, adaptif, self awareness dengan segala tantangan yang dihadapi para pembina baik putra maupun putri."Santri zaman now adalah strawberry generation, indah, eksotik namun lunak, mental lemah di dunia kerja, lari dari kesulitan, tak tahan ditekan, curhat di media sosial. Peran pembinaan di asrama sangatlah diperlukan untuk menanamkan karakter santri yang memiliki nilai Santri KITAB Komunikatif, Inovatif, Terbuka, Argumentatif, dan Berintegritas, sehingga mereka ke depan jauh dari kategori strawberry generation," kata Annie di Aula Sekolah Tinggi Agama Islam STAI Al-Hamidiyah, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, Rabu 21/12/2022.Putri Alm Prof KH Saifuddin Zuhri menganjurkan mendidik santri ala Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA dengan cara pendekatan psikologi. Seperti pada usia 7-14 tahun dengan penanaman prinsip, disiplin, tanggung jawab dan usia 14-21 melalui pendekatan pertemanan serta diskusi guna mendidik menjadi dewasa."Santri tingkat MA tidak senang berisik, bicara sedikit, mereka diajarkan musyawarah, bukan one way, mengajak, terbiasa memberikan usulan, problem solving. Sedangkan tingkat Madrasah Tsanawiyah MTs emosinya harus diarahkan, pembina harus lebih aktif berikan value positif dengan akhlak mulia," kata senada disampaikan Kepala Divisi Sumber Daya Insani SDI YIH, Wahyudi. Menurutnya, pembina asrama merupakan ujung tombak pesantren. SDI akan memberikan perhatian lebih untuk kebaikan para santri di asrama pesantren. "Dengan pelatihan seperti ini harapannya dapat meningkatkan bekal pembinaan di asrama," senada diutarakan Wakil Pengasuh Pembinaan Santri dan Peribadatan, KH Abdul Rasyid Marhaly. Dirinya mengajak kepada para pembina putra maupun putri untuk lebih menjiwai pembinaan bagi para santri di Pesantren Al-Hamidiyah. "Tentunya, kita berharap agar dalam pembinaan tersebut mampu mencetak santri yang beradab, berakhlakul karimah, dan menguasai ilmu agama serta iptek," ini ditutup dengan pembacaan doa oleh Wakil Pengasuh Pembinaan Bahasa dan Kajian Islam, KH Jauhari Sadji. abd Pesantren putri yang berdiri tahun 1986 M. ini biasa disebut dengan HMQ. Berada di sebelah timur HMC. Pesantren ini bergerak khusus dalam bidang Alquran. Pada awalnya, pesantren yang diasuh oleh KH. Abdullah Kafabihi Mahrus beserta istri, Nyai Hj. Azzah Noor Laila, hanyalah tempat mengaji anak-anak kampung Lirboyo. Seiring berjalannya waktu, datanglah santri dari luar daerah. Santri generasi pertama adalah Masyi’ah asal Ciledug, Lailatul Badriyah asal Karawang, Nur Khofifah asal Cirebon dan Rodliyah asal Ngawi. Tahun 1989 M. gudang padi peninggalan Ibu Hj. Zainab dibongkar dan pada tahun 1990 M. bekas garasi mobil peninggalan KH. Mahrus Ali direnovasi, semuanya itu dilakukan untuk menunjang belajar mengajar Alquran para santri. Di tahun 1994 M. HMQ melakukan perombakan sistem pendidikannya. Sistem yang semula segala jenis kegiatan pendidikan dikelola oleh Seksi Pendidikan dan hanya terbagi menjadi beberapa tingkatan, dilimpahkan ke Madrasah Al-Hidayah P3HMQ. Seteleh MA P3HMQ berdiri, lembaga ini mempunyai lima jenjang pendidikan Tingkat I’dadiyah, Ibtida’iyah, Tsanawiyah, Aliyah dan Ma’had Aly. Disamping itu, dibentuk juga Organisasi K-Fein Kajian Fikih Interaktif sebagai wadah pengembangan musyawaroh & bahtsul masa’il santriwati. Tak cukup sampai disitu, P3HMQ juga mengembangkan kreativitas santrinya dalam berbagai bidang, yang bisa disalurkan melalui Jam’iyyah Khithobiyah, Diba’iyyah, Praktek Ubudiyah, Mouzic Holic Pecandu Musyawaroh Asyik dan Majalah Dinding ar-Rabiet. Dalam hal pendidikan Alquran, P3HMQ menggunakan metode sorogan langsung kepada Ibu Nyai Hj. Azzah Noor Laila, baik bil ghoib maupun bin nadzor. Sedangkan untuk menambah pengetahuan dan keilmuan untuk santri bil ghoib non siswi dalam fan fikih dan tafsir, Seksi Pendidikan mengadakan pengajian kitab kuning yang dikemas dalam kegiatan ekstrakurikuler. P3HMQ juga menyediakan pendidikan bagi santri yang betul-betul belum mengerti tentang cara membaca Alquran dengan baik dan benar, dengan nama TPA/ TPQ Al-Karim yang diasuh langsung oleh ibu nyai. Selain para santri, banyak juga ibu-ibu kampung sekitar Desa Lirboyo yang mendaftarkan putra-putri mereka untuk mengaji di TPA/TPQ Al-Karim ini. Bukan hanya itu, tak jarang juga ibu-ibu dan anak-anak kampung mengikuti salat berjamaah di musholla P3HMQ, terlebih pada waktu bulan Ramadhan. Download Brosur P3HMQ 2021-2022 JPG 2 Penerimaan Santri Baru PSB Tahun Pelajaran 2023 - 2024 Pada tahun 1994 adalah awal niat abah KH. M. Irfan Sholeh dan ibu nyai untuk mengembangkan Pondok Pesantren Al Muhajirin 1, yakni pondok yang diasuh oleh abah beliau, KH. Sholeh Abd. Hamid. Pondok Pesantren Al Hamidiyyah didirikan diatas tanah yangbeli ini pada tahun 1994 kami sudah mempunyai sebidang tanah yang mana tanah ini merupakan pemberian dari ibu Hj. Darwati kemudian kami pindah saya namakan Al - Hamidiyyah? Karena tafa'ut dengan Mbah Hamid menjadi Al - Hamidiyyah. Jika dulu Mbah Sholeh sudah meninggal maka saya namakan As-Sholihin / As-Shulaha. Berhubung Mbah Soleh dan Mbah Fatimah masih sugeng sehat jadi namanya ditafa'utkan menjadi Al - Hamidiyyah yang sebelumnya bernama al-muhajirin awal berdirinya Al - Hamidiyyah yaitu tahun 1994. Karena pada tahun ini abah dan ibu sudah tinggal disini. Dengan santri pertamanya yakni Yantini, Eris PNS, sekitar hanya 15 orang putra dan 4 orang 15 orang itu menghasilkan 2 doktor, DR. Joni yang sekarang menjadi dosen di Jambi. kemudian DR. Muhammad Jamil Tuban. Mereka-mereka ini meninggalkan laporan ke ibu, jadi berkembangnya ini alurnya sangat tidak terkonsep. Dulu santrinya sedikit bahkan santri putri itu awal Abah menjadi ketua yayasan itu santri putri masih 15 orang. Abah tidak ingin fokus ke Al - Hamidiyyah, abah hanya fokus ke Yayasan Bahrul 'Ulum sehinga kini Yayasan sukses kemudian Al-Hamidiyyah berkembang perlahan-lahan. Dan santri yang sekarang yang ada di Jakarta ya Kholishoh itu yang mendapatkan beasiswa PBSB kemudian melanjutkan di IAIN dan sekarang menjadi tangan kanannya bu Yeni di Institut Abdurrahman. Dulu itu rata-rata anak-anak itu kebetulan yang di Al - Hamidiyyah pola pikirnya cerah-cerah sehingga sekarang pada posisi yang cukup lumayan, termasuk Yantini itu santri pertama sini. Dan sekarang pondok ini sudah terkonsep, rapi dan tersusun manajemennya, manajemen keuangannya, manajemen pembelajarannya dan manajemen - manajemen yang terkait dengan sistem pondok pesantren yang diwacanakan sebagai pondok pesantren yang modern. Alhamdulillah Al - Hamidiyah sekarang sudah menjadi rujukan dari sekian banyak pesantren yang ada di bahrululum. Setidaknya kami berada di urutan ke-9 di buku pendaftaran nama ribath -ribath se - Yayasan Al - Hamidiyyah menempati angka ke 9 yang mempunyai filosofi bahwa Al-Hamidiyyah harus tetap berasa NU, merasa NU dan harus bernuansa dari ciri khusunya itu pesantren Al - Hamidiyyah ini pada setiap bangunanya ada logo Bahrul 'Ulum yang mana di pesantren lainnya tidak sistem pembelajaran Al-Quran memang ada di putri karena yang membimbing langsung pembelajaran Al-Quran yaitu ibu nyai Siti Fatihah Irfn sendiri yang mana beliau seorang hafidzoh lulusan IIQ. Namun sekarang di putra ada sistem tersebut yang ditangani oleh ustadz-ustadz yang bergerak di bidang Al-Quran, tinggal pembinaan dan penjagaan marwah pendidikan yang sesuai dengan model beberapa tahun ini alumninya hampir 60% - 70% diterima di Perguruan Tinggi Negeri PTN terutama yang putri namun putra juga ada. Ada yang di UNESA, UNS, ITB, IPB, UNEJ, UNAIR, UM. Alhamdulillah juga ada yang meneruskan di perguruan tinggi yang dikelola guru kami yaitu DR. Abdul Ghoffur Maimoen Putra Mbah Maimoen Zubair banyak alumni sini yang melanjutkan kesana, melanjutkan ke sekolah tinggi ilmu agama islam Al-Anwar di Sarang dan kami tidak memaksa para alumni SLTA/sederajat untuk tetap tinggal di pondok. Kami memberikan kebebasan untuk melanjutkan dimana mereka bisa dihasilkan, jadi mereka tidak diwajibkan tetap tinggal di pondok. Jadi jika ada periode penerus saya, baru para alumni - alumni itu bisa memberi kontribusi kepada pesantren Al-Hamidiyyah pada generasi ke-2 karena pada generasi pertama ini pendirinya adalah saya dan istri saya. Mudah-mudahan anak-anak saya bisa memang Al - Hamidiyyah ini yang menjadi incaran masyarakat atau ada nilai plus bagi walisantri yang memasukkan anaknya disini baik putra maupun putri terutama adanya kursus bahasa inggris dan dari guru-guru ada musyawaroh, ada penambahan pengajian malam, pengajian malam senin yang mana belum bisa seperti pesantren yang telah lama berdiri dan memiliki banyak orang yang membantu. Milenier raja yang berdiri tegak tapi tidak ditegakkan dan berdiri dengan kondisi yang berjalan dengan kondisi yang tidak dipaksakan dan didukung komponen para pembelajaran Al - Qur'an bagi putri ini ustadzahnya sudah hamilatilquran. Namun kami belum merasa sempurna, karena maksimalisasi prestasi santri juga maksimalisasi anak-anak untuk wajib tahfidz. Kemudian karena kondisi tempat yang masih perlu pembenahan sehinga kami belum merasa sempurna, targetnya ya untuk terlihat sempurna. Tinggal bagaimana cara menilai para walisantri dan alumni yang dapat menilai keberhasilan sistem pendidikan dan pembelajran di Al - Hamidiyyah. Kalau saya tidak merasa sempurna, saya serahkan penilaian pada walisantri dan para alumni.

pondok pesantren al hamidiyah putri